KROTO adalah
anak semut rangrang ( Oecophylla smaragdina ) baik berupa telur,larva dan pupa.
Kroto memiliki warna putih agak bening,mengandung banyak air dan kaya akan
protein dan vitamin. "Semua semut bisa diternak sejak lama.Di Eropa sudah
sejak abad pertengahan,orang memelihara semut untuk memakan daging hewan yang
tulangnya akan digunakan sebagai peraga. Semut rangrang sudah dikenal sejak
dulu di seluruh dunia karena berjasa untuk mengusir hama di perkebunan buah,kopi,cokelat
dll. Namun ternak semut rangrang sebagai pakan burung ocehan,baru tumbuh di
Indonesia satu sampai dua tahun lalu,"ungkap F.Rahardi,pengamat
agribisnis.
Selama ini pasokan kroto di pasaran sangat bergantung pada hasil
tangkapan alam para pemburu kroto. Kroto biasanya dijumpai di pepohonan,namun
tidak setiap saat ada terutama pada saat musim huja. Hal itulah yang mendorong
tumbuhnya usaha ternak kroto guna mengejar produksi.
Prospek dan Persaingan
Menurut F.Rahardi kebutuhan kroto ( telur,larva dan pupa )semut rangrang prospeknya cukup bagus karena saat ini semakin berkembang pecinta hewan peliharaan seperti burung peliharaan dan pecinta hobi memancing ikan. Selama ini kroto banyak diburu dari alam,namun pada musim hujan populasi semut rangrang di alam menyusut sehingga pasokan ke pedagang kroto berkurang. Ditambah lagi pembudidaya semut rangrang penghasil kroto belum banyak. Hal ini membuat berapapun jumlah panen kroto dari para peternak pasti habis terserap pasar.
Semut Rangrang
Semut rangrang atau Oecophylla smaragdina merupakan jenis semut api. Sikecil merah ini selain menghasilkan kroto sebagai umpan ikan dan burung kicauan peliharaan,juga memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan bagi masyarakat. Diantaranya sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan,Kementrian Pertanian,semut rangrang bisa digunakan untuk mengendalikan hama ulat bulu yang pernah mewabah di Indonesia. Sehingga tidak perlu membeli insektisida lagi. Dengan kata lain bisa digunakan dalam menghasilkan produk pertanian organik ataupun menekan biaya produksi tanaman atau buah. Semut rangrang juga membantu penyerbukan jenis tanaman tertentu dan sebagai indikator keadaan udara disuatu lingkungan,karena sifatnya peka terhadap perubahan udara.
Produksi
Ternak kroto sangat mudah dilakukan.Selain cepat menghasilkan ,tidak membutuhkan modal besar,peralatan yang dibutuhkan pun sangat sederhana,yakni rak kayu/bambu,toples plastik,ember dan kotak kardus sebagai pengemas. Tak hanya itu,pakan yang dibutuhkan selama memelihara semut rangrang untuk menghasilkan kroto cukup mudah,misalnya belalang,ngengat,cecak,kecoa,laron,sisa ikan,telur,daging serta air gula. Habitat asli semut rangrang tergantung ketinggian tempat,yakni 0-800 mdpl. Namun semua wilayah di Indonesia sebenarnya masih sangat potensial untuk budidaya kroto. Ketika sudah memasuki tahap budidaya,ketinggian tempat bukan lagi masalah karena bisa disiasati dengan berbagai cara. Yang penting harus diperhatikan adalah semut rangrang yang diternakan untuk diambil krotonya jangan sampai terkena angin kencang ,sinar matahari langsung atau air hujan karena bisa membuat semut mati. Jadi sebaiknya usaha ternak kroto bisa dilakukan di dalam rumah atau gudang.
Anda juga bisa membudidayakan kroto secara alami,misalnya memelihara semut rangrang pada pohon tahunan berupa pohon buah-buahan yang berdaun lebar,seperti mangga,nangka,mahoni,jambu air,jambu mete,randu dsb. Namun cara ini jarang digunakan jika untuk mengejar produksi,sebab perkembangan semut sulit dikontrol.
Dalam budidaya kroto terdapat pergeseran tren,jika sebelumnya ternak kroto dilakukan di batang bambu,kini ada cara yang lebih mudah dan bisa dikendalikan. Karena cara lama cukup membuat orang kesulitan ketika panen,yang mana semut rangrang sulit diatur karena keluar dari bambu ketika dibelah pada proses panen kroto. Kini cara terbaru dalam beternak kroto menggunakan toples berbahan plastik sebagai wadah dan rak sebagai tempat penyimpanan toples. Selain semut dijamin tidak melarikan diri,proses panen kroto juga tidak sulit. Dengan cara ini hasil kroto pun jauh lebih bersih dibanding hasil tangkapan alam,sehingga pasti para pedagang sangat menyukainya. Secara alami semut rangrang bisa menghasilkan kroto sebanyak 1 kg selama 10 hari.
PEMASARAN.
Potensi pasar kroto terbesar adalah pemelihara burung kicauan,pemancing ikan dan nelayan. Maka penjualan menjadi lebih mudah,jika peternak kroto berada di dekat lokasi target pasar tersebut. Kroto yang masih fresh ( masih hidup ) akan jauh lebih mahal dijual dan harganya lebih mahal dibanding jika menjual kroto yang sudah mati alias sudah dalam bentuk kering. Harga kroto kering rata-rata 50% lebih rendah daripada kroto fresh. Hal itu karena umumnya burung lebih menyukai kroto yang masih hidup. Sayangnya kroto hidup hanya mampu bertahan selama 2-3 hari. Sedangkan kroto kering bisa disimpan sampai 6 bulan lamanya.
Saat ini harga kroto berada dikisaran Rp.100-150 ribu/kg,sedangkan harga bibit kroto ( semut merah yg dipelihara untuk menghasilkan kroto ) Rp.65-75 ribu/toples ukuran satu liter sampai Rp. 350 ribu/toples ukuran 5 liter. Rantai pemasarannya yakni dari produsen ke pengumpul,lalu dijual ke pedagang / toko pakan burung kemudian ke pengecer kecil,barulah ke tangan konsumen. Jika peternak ingin mendapatkan keuntungan lebih besar,bisa langsung menjual kroto ke konsumen misalnya pemancing,nelayan atau pecinta burung peliharaan.
Bagi pemula disarankan memulai usaha ini dengan membeli bibit kroto berupa semut rangrang siap bertelur ( terdiri atas sarang semut rangrang berisi koloni semut yg terdiri dari ratu semut,semut jantan,semut prajurit dan semut pekerja ) yang biasanya dijual dalam kemasan toples. Barulah bibit kroto tersebut dipelihara sekitar 4-6 bulan sampai menghasilkan kroto pada panen pertama dan selanjutnya bisa dipanen setiap hari. Ada baiknya para pemula telah memiliki target pasar misalnya pecinta burung atau pemancing dan toko penjual pakan atau poultry shop terdekat. Sehingga nantinya,ketika bibit telah menghasilkan,kroto bisa langsung terjual. Usahakan bisa menyediakan kroto dalam bentuk fresh alias masih hidup. Karena disamping harga jualnya lebih mahal,burung jjuga lebih menyukai dan kicauan suara burung akan jauh lebih baik. Sebagai permulaan bisa cukup denan membeli 10 toples bibit kroto.
UNTUNG BESAR.
Anda bisa menjalankan usaha sebagai penyedia bibit kroto ( semut rangrang yg dipelihara dalam toples ) dan atau peternak kroto. Masing-masing usaha tersebut sama-sama mampu memberikan untung besar di atas 50 %. Apalagi usaha ini tidak memerlukan biaya operasional yang besarseperti tidak perlu sewa lahan,mengingat cukup dilakukan di dalam ruangan di rumah seperti di gudang. Selain itu pakan semut rangrang yang mudah dijumpai dan harganya terjangkau. Bibit kroto ( semut rangrang ) yang telah menghasilkan kroto juga bisa dipanen setiap hari setelah dipelihara selama 4-6 bulan. Jadi jangan lewatkan peluang bisnis kroto yang minim risiko dan masih besar pasarnya.( Tabloid Peluang Usaha )
Prospek dan Persaingan
Menurut F.Rahardi kebutuhan kroto ( telur,larva dan pupa )semut rangrang prospeknya cukup bagus karena saat ini semakin berkembang pecinta hewan peliharaan seperti burung peliharaan dan pecinta hobi memancing ikan. Selama ini kroto banyak diburu dari alam,namun pada musim hujan populasi semut rangrang di alam menyusut sehingga pasokan ke pedagang kroto berkurang. Ditambah lagi pembudidaya semut rangrang penghasil kroto belum banyak. Hal ini membuat berapapun jumlah panen kroto dari para peternak pasti habis terserap pasar.
Semut Rangrang
Semut rangrang atau Oecophylla smaragdina merupakan jenis semut api. Sikecil merah ini selain menghasilkan kroto sebagai umpan ikan dan burung kicauan peliharaan,juga memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan bagi masyarakat. Diantaranya sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan,Kementrian Pertanian,semut rangrang bisa digunakan untuk mengendalikan hama ulat bulu yang pernah mewabah di Indonesia. Sehingga tidak perlu membeli insektisida lagi. Dengan kata lain bisa digunakan dalam menghasilkan produk pertanian organik ataupun menekan biaya produksi tanaman atau buah. Semut rangrang juga membantu penyerbukan jenis tanaman tertentu dan sebagai indikator keadaan udara disuatu lingkungan,karena sifatnya peka terhadap perubahan udara.
Produksi
Ternak kroto sangat mudah dilakukan.Selain cepat menghasilkan ,tidak membutuhkan modal besar,peralatan yang dibutuhkan pun sangat sederhana,yakni rak kayu/bambu,toples plastik,ember dan kotak kardus sebagai pengemas. Tak hanya itu,pakan yang dibutuhkan selama memelihara semut rangrang untuk menghasilkan kroto cukup mudah,misalnya belalang,ngengat,cecak,kecoa,laron,sisa ikan,telur,daging serta air gula. Habitat asli semut rangrang tergantung ketinggian tempat,yakni 0-800 mdpl. Namun semua wilayah di Indonesia sebenarnya masih sangat potensial untuk budidaya kroto. Ketika sudah memasuki tahap budidaya,ketinggian tempat bukan lagi masalah karena bisa disiasati dengan berbagai cara. Yang penting harus diperhatikan adalah semut rangrang yang diternakan untuk diambil krotonya jangan sampai terkena angin kencang ,sinar matahari langsung atau air hujan karena bisa membuat semut mati. Jadi sebaiknya usaha ternak kroto bisa dilakukan di dalam rumah atau gudang.
Anda juga bisa membudidayakan kroto secara alami,misalnya memelihara semut rangrang pada pohon tahunan berupa pohon buah-buahan yang berdaun lebar,seperti mangga,nangka,mahoni,jambu air,jambu mete,randu dsb. Namun cara ini jarang digunakan jika untuk mengejar produksi,sebab perkembangan semut sulit dikontrol.
Dalam budidaya kroto terdapat pergeseran tren,jika sebelumnya ternak kroto dilakukan di batang bambu,kini ada cara yang lebih mudah dan bisa dikendalikan. Karena cara lama cukup membuat orang kesulitan ketika panen,yang mana semut rangrang sulit diatur karena keluar dari bambu ketika dibelah pada proses panen kroto. Kini cara terbaru dalam beternak kroto menggunakan toples berbahan plastik sebagai wadah dan rak sebagai tempat penyimpanan toples. Selain semut dijamin tidak melarikan diri,proses panen kroto juga tidak sulit. Dengan cara ini hasil kroto pun jauh lebih bersih dibanding hasil tangkapan alam,sehingga pasti para pedagang sangat menyukainya. Secara alami semut rangrang bisa menghasilkan kroto sebanyak 1 kg selama 10 hari.
PEMASARAN.
Potensi pasar kroto terbesar adalah pemelihara burung kicauan,pemancing ikan dan nelayan. Maka penjualan menjadi lebih mudah,jika peternak kroto berada di dekat lokasi target pasar tersebut. Kroto yang masih fresh ( masih hidup ) akan jauh lebih mahal dijual dan harganya lebih mahal dibanding jika menjual kroto yang sudah mati alias sudah dalam bentuk kering. Harga kroto kering rata-rata 50% lebih rendah daripada kroto fresh. Hal itu karena umumnya burung lebih menyukai kroto yang masih hidup. Sayangnya kroto hidup hanya mampu bertahan selama 2-3 hari. Sedangkan kroto kering bisa disimpan sampai 6 bulan lamanya.
Saat ini harga kroto berada dikisaran Rp.100-150 ribu/kg,sedangkan harga bibit kroto ( semut merah yg dipelihara untuk menghasilkan kroto ) Rp.65-75 ribu/toples ukuran satu liter sampai Rp. 350 ribu/toples ukuran 5 liter. Rantai pemasarannya yakni dari produsen ke pengumpul,lalu dijual ke pedagang / toko pakan burung kemudian ke pengecer kecil,barulah ke tangan konsumen. Jika peternak ingin mendapatkan keuntungan lebih besar,bisa langsung menjual kroto ke konsumen misalnya pemancing,nelayan atau pecinta burung peliharaan.
Bagi pemula disarankan memulai usaha ini dengan membeli bibit kroto berupa semut rangrang siap bertelur ( terdiri atas sarang semut rangrang berisi koloni semut yg terdiri dari ratu semut,semut jantan,semut prajurit dan semut pekerja ) yang biasanya dijual dalam kemasan toples. Barulah bibit kroto tersebut dipelihara sekitar 4-6 bulan sampai menghasilkan kroto pada panen pertama dan selanjutnya bisa dipanen setiap hari. Ada baiknya para pemula telah memiliki target pasar misalnya pecinta burung atau pemancing dan toko penjual pakan atau poultry shop terdekat. Sehingga nantinya,ketika bibit telah menghasilkan,kroto bisa langsung terjual. Usahakan bisa menyediakan kroto dalam bentuk fresh alias masih hidup. Karena disamping harga jualnya lebih mahal,burung jjuga lebih menyukai dan kicauan suara burung akan jauh lebih baik. Sebagai permulaan bisa cukup denan membeli 10 toples bibit kroto.
UNTUNG BESAR.
Anda bisa menjalankan usaha sebagai penyedia bibit kroto ( semut rangrang yg dipelihara dalam toples ) dan atau peternak kroto. Masing-masing usaha tersebut sama-sama mampu memberikan untung besar di atas 50 %. Apalagi usaha ini tidak memerlukan biaya operasional yang besarseperti tidak perlu sewa lahan,mengingat cukup dilakukan di dalam ruangan di rumah seperti di gudang. Selain itu pakan semut rangrang yang mudah dijumpai dan harganya terjangkau. Bibit kroto ( semut rangrang ) yang telah menghasilkan kroto juga bisa dipanen setiap hari setelah dipelihara selama 4-6 bulan. Jadi jangan lewatkan peluang bisnis kroto yang minim risiko dan masih besar pasarnya.( Tabloid Peluang Usaha )
0 Komentar untuk "Peluang Bisnis Budidaya Bibit Kroto"